إِن الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِل لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلا الله وَأَشْهَدُ أَن مُحَمدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُم صَل وَسَلمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Bermata Tapi Tak Melihat - Apa itu ? Simak dibawah ini.
Banyak orang yang mempelajari Al-Qur’an, tetapi hanya sedikit sekali yang mampu menjadikannya sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya. Fakta ini tentunya menggugah hati kita untuk bertanya, kenapa terjadi hal demikian itu.
Rasanya tidaklah berlebihan kalau kita ambil kesimpulan bahwa salah satu sebab dominan mengapa orang tidak dapat memanfaatkan Al’Qur’an adalah karena orang itu tidak dapat memasukan ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam hati sanubarinya. Ia hanya mampu memahami Al-Qur’an dengan otaknya, tetapi ia tidak mampu membuat Al-Qur’an menembus ke dalam jiwanya.
Oleh karena itulah tidak heran bila kita masih sering mendengar seseorang ulama (ustadz) yang berlaku zalim atau melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Demikian juga sering kali kita melihat orang yang hidupnya kacau, padahal ia tidak anti agama bahkan rajin mengikuti pengajian dan kegiatan-kegiatan agama. Astaghfirullah.
Marilah kita mencoba mencari tahu mengapa orang dapat memahami Al-Qur’an, tetapi tidak mampu membuat Al-Qur’an itu menembus masuk ke dalam hati sanubarinya.
Allah Subhana Wa Ta'ala telah berfirman dalam Al Qur'an :
Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus.
(Quran Surat Al-Isra ayat 9)
Kitab (al-Qur’an ) ini tidak ada keraguan: petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
(Quran Surat Al-Baqarah ayat 2)
Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
(Quran Surat Al-Jaatsiyah ayat 20)
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah Subhana wata'ala, niscaya dia akan memberi kepadamu penglihatan.
(Quran Surat Al-Anfal ayat 29)
Dari ayat-ayat Allah diatas, jelas sekali dikatakan bahwa Al-Qur’an itu hanya bermanfaat bagi orang yang bertaqwa. Artinya hanya orang yang bertaqwa sajalah yang dapat menjadikan Al-Qur’an itu sebagai pedoman hidup yang bermanfaat dalam mencapai kebahagiaan.
Keadaan ini dapat diibaratkan dengan cahaya. Tentunya tidak ada yang dapat membantah bahwa cahaya itu sangat diperlukan oleh manusia.
Hanya orang yang melihat saja yang dapat memanfaatkan cahaya. Sedangkan bagi orang buta ia hanya tau bahwa cahaya itu membuat sesuatu menjadi indah, tetapi ia sendiri tidak dapat memanfaatkan cahaya itu dalam kehidupannya.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita, bila kita sering melanggar aturan main-Nya ( sebagai lawannya sikap bertaqwa ) maka kita tidak akan mungkin dapat mengambil manfaat dari Al-Qur’an secara optimal, kita hanya dapat memahami Al-Quran tetapi tidak bisa menancapkannya dalam hati sanubari menjadi keyakinan yang haqqul yaqin. keadaan ini ibarat kata pepatah ”bermata tetapi tak melihat“. Inilah sebenarnya bahaya terbesar dari sikap yang melanggar aturan - Nya !
Apa yang telah mereka kerjakan itu menjadi karat bagi hati mereka.
(Quran Surat Al-Muthaffifiin ayat 14)
Hati manusia pertama kali adalah seperti cermin, bersih dan cemerlang. Ketika ia berbuat dosa, satu bintik hitam muncul, dan semakin banyak bintik hitam, sampai seluruh hati menjadi hitam, dan tak ada satu pagi atau satu malam pun yang berlalu tanpa dosa terhadap Tuhan.
(Muhammad Sallahu Allaihi Wa Sallam)
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
(Quran Surat Asy-Syams ayat 9-10)
Bermata tapi tak melihat
Bertelinga tapi tak mendengar
Bermulut tapi tak menyapa
Berhati tapi tak merasa
Berharta tapi tak sedekah
Berbenda tapi tak berzakat
Berilmu tapi tak beramal
Berjalan tapi tak terarah
Bertelinga tapi tak mendengar
Bermulut tapi tak menyapa
Berhati tapi tak merasa
Berharta tapi tak sedekah
Berbenda tapi tak berzakat
Berilmu tapi tak beramal
Berjalan tapi tak terarah
Semoga kita terhindar dari hal-hal sedemikian. Amin
Share ke facebook, goole+ atau sosmed lainnya jika posting ini cukup bermanfaat :)
santripiss
@ Materi thread ini berasal dari Buku Bahan Renungan Kalbu-Penghantar Mencapai Pencerahan Jiwa karya Ir. Permadi Alibasyah.