JOKO TINGKIR PERNAH MENJADI RAJA KESULTANAN DEMAK BINTORO KE-5

http://santripiss.blogspot.com/2017/04/joko-tingkir-pernah-menjadi-raja.html

Apakah anda pernah mendengar Joko tingkir atau Jaka tingkir? Ya, Joko tingkir bukan bukan hanya ada
di Tv atau sinetron, Cerita joko tingkir berdasarkan kisah nyata, dan yang pasti dia adalah Orang indonesia.
mari kita simak Jagoan si joko tingkir ini.

Judul diatas adalah merupakan analisa pribadi saya berdasarkan logika dan mungkin tidak mempunyai data bukti sejarah yang akurat. Tetapi terlepas dari hal tersebut pada dasarnya data-data sejarah tentang tokoh JOKO TINGKIR pun sangat sedikit referensinya yang hanya berdasarkan pada naskah kuno dalam bentuk babad/cerita yang kurang kuat untuk dijadikan sebagai data bukti sejarah karena ada pencampuradukan antara fakta dan mitos.

Sosok JOKO TINGKIR yang merupakan Raja dari Kesultanan Pajang dengan gelar SULTAN HADIWIJAYA memang benar-benar sebuah fakta tetapi kisah tentang penyerangan beberapa buaya di Sungai Bengawan Solo yang menurut kisah babad adalah prajurit dari kerajaan siluman buaya dan akhirnya dapat dikalahkan oleh JOKO TINGKIR bahkan ada kisah yang menceritakan bahwa setelah mengalahkan buaya-buaya tersebut akhirnya JOKO TINGKIR berkelahi dan dapat mengalahkan Sang Raja Siluman Buaya yang murka karena prajurit siluman buayanya dipecundangi oleh JOKO TINGKIR sedikit mengandung unsur mitos dari sudut pandang logika.

Berikut ini paparan analisa pribadi saya tentang teori bahwa JOKO TINGKIR PERNAH MENJADI RAJA KESULTANAN DEMAK BINTORO KE-5 :

Menurut data sejarah yang saya jadikan acuan bersumber dari WIKIPEDIA.ORG bahwa sosok JOKO TINGKIR adalah menantu dari Raja Kesultanan Demak Bintoro Ke-3 yaitu SULTAN TRENGGONO yang dinikahkan oleh puteri Sang Sultan bernama RATU MAS CEMPAKA dan kemudian JOKO TINGKIR diserahi jabatan Adipati di Kadipaten Pajang.

Ketika SULTAN TRENGGONO tewas saat memimpin langsung pasukan Kesultanan Demak Bintoro untuk menyerang Panarukan, Situbondo yang saat itu dikuasai Blambangan pada tahun 1546 tampuk kekuasaan Kesultanan Demak Bintoro digantikan oleh putera Sang Sultan yang bernama SUNAN PRAWOTO yang juga merupakan kakak ipar dari JOKO TINGKIR dan SUNAN PRAWOTO menjadi Raja Kesultanan Demak Bintoro ke-4.

Tetapi kemudian pada tahun 1549 SUNAN PRAWOTO dibunuh oleh sepupunya sendiri yaitu ARYO PENANGSANG yang menuntut balas atas kematian ayahnya yang bernama RADEN KIKIN atau yang lebih dikenal dengan PANGERAN SEDO ING LEPEN karena dibunuh oleh keponakannya yaitu SUNAN PRAWOTO dalam sebuah perebutan takhta kerajaan Kesultanan Demak Bintoro untuk memperebutkan menjadi Raja Kesultanan Demak Bintoro ke-3 menggantikan posisi ADIPATI UNUS/PANGERAN SEBRANG LOR yang tewas ketika berperang di Malaka untuk mengusir Bangsa Portugis.

Setelah terbunuhnya SUNAN PRAWOTO maka tampuk kekuasaan kerajaan kosong dan pewaris takhta untuk menjadi Raja Kesultanan Demak Bintoro ke-5 seharusnya memang diberikan kepada anak dari SUNAN PRAWOTO yang bernama RADEN ARYO PANGIRI tetapi karena masih kecil dan belum cukup umur maka tahkta kerajaan pun dialihkan ke adik SUNAN PRAWOTO.

Kandidat pertama adalah suami dari RATU KALINYAMAT yang bernama PANGERAN HADIRI. Tetapi PANGERAN HADIRI disingkirkan dan dibunuh pula oleh pasukan Kadipaten Jipang Panolan yang dibawah komando ARYO PENANGSAN.

Sehinga pilihan kemudian jatuh pada kandidat kedua yaitu suami dari RATU MAS CEMPAKA yang bernama JOKO TINGKIR / MAS KAREBET untuk menjadi Raja Kesultanan Demak Bintoro yang ke-5.

Tetapi sebelum dinobatkan sebagai seorang raja, JOKO TINGKIR mendapat tugas dari keluarga kerajaan untuk membalaskan dendam dan membunuh ARYO PENANGSANG yang mana misi itu juga sekaligus dimaksudkan untuk menyingkirkan ancaman terhadap takhta kerajaan.

JOKO TINGKIR segan untuk berperang menghadapi ARYO PENANGSANG yang masih merupakan keluarga kerajaan Kesultanan Demak Bintoro tetapi keseganan itu bukan berarti takut karena JOKO TINGKIR sendiri mempunyai kesaktian yang cukup tinggi yang bisa mengimbangi bahkan dapat mengalahkan kesaktian ARYO PENANGSANG.

Pendapat tersebut diatas dapat diperkuat oleh sebuah kejadian dimana JOKO TINGKIR juga menjadi target yang harus disingkirkan dan dibunuh oleh ARYO PENANGSANG dan misi pembunuhan terhadap JOKO TINGKIR pun pernah coba dilakukan dengan mengirim orang-orang sakti pilihannya untuk melenyapkan JOKO TINGKIR dengan dibekali KERIS KYAI SETAN KOBER yang sakti dan merupakan pusaka andalan milik ARYO PENANGSANG.

Tetapi usaha pembunuhan terhadap JOKO TINGKIR itu pun menemui kegagalan dan tidak berhasil karena keris sakti tersebut tidak dapat melukai dan menembus tubuh JOKO TINGKIR yang mempunyai ilmu kebal.

Karena keseganan JOKO TINGKIR tersebut diatas maka dicari jalan lain untuk tetap bisa melaksanakan misi balas dendam untuk membunuh ARYO PENANGSANG maka diadakanlah sayembara dengan hadiah berupa tanah perdikan di daerah PATI dan MATARAM.

Dan pada tahun yang sama dengan tahun terbunuhnya SUNAN PRAWOTO yaitu pada tahun 1549 akhirnya ARYO PENANGSANG dapat dibunuh oleh peserta sayembara yang tidak lain adalah kakak-kakak angkat seperguruannya JOKO TINGKIR yaitu KI AGENG PAMANAHAN dan KI AGENG PENJAWI yang dibantu pula oleh anaknya KI AGENG PAMANAHAN yang bernama DANANG SUTAWIJAYA yang dikemudian masa akan menjadi seorang raja pendiri Kerajaan Kesultanan Mataram dengan gelar PANEMBAHAN SENOPATI.

Setelah ARYO PENANGSANG dapat dibunuh maka JOKO TINGKIR pun dinobatkan menjadi RAJA KESULTANAN DEMAK BINTORO ke-5 menggantikan posisi SUNAN PRAWOTO yang tahun penobatannya sebagai raja diperkirakan masih pada kisaran tahun 1549 juga atau mungkin sedikit lebih lama satu tahun yaitu di tahun 1550 setelah prahara besar yang terjadi pada keluarga kerajaan Kesultanan Demak Bintoro dengan terbunuhnya dua anggota keluarga mereka yaitu SUNAN PRAWOTO dan PANGERAN HADIRI.

Karena situasi politik di lingkungan istana kerajaan masih kurang kondusif pasca terbunuhnya ARYO PENANGSANG dengan adanya kekhawatiran akan terjadinya serangan balasan atas kematian ARYO PENANGSANG dari para pendukungnya dimana menurut analisa dan perkiraan saya, JOKO TINGKIR dan anggota keluarga Kesultanan Demak Bintoro merasa khawatir terhadap aksi balasan dari pihak SUNAN KUDUS yang merupakan guru dari ARYO PENANGSANG, maka diambil keputusan untuk memindahkan pusat kekuasaan ke Kadipaten Pajang yang merupakan wilayah tugas JOKO TINGKIR.

Kemudian kenapa kekuasaan yang diberikan kepada JOKO TINGKIR yang masih mempunyai legitimasi kekuasaan dari KESULTANAN DEMAK BINTORO diganti menjadi KESULTANAN PAJANG ? kemungkinan jawabannya berdasarkan analisa dan perkiraan saya karena adat atau pun kebiasaan yang berkembang di masyarakat Jawa untuk mengganti nama lama dengan nama baru sebagai harapan untuk membuang sial.

Dengan catatan sejarah yang tragis dan pilu yang pernah terjadi dan pernah dialami oleh keluarga kerajaan Kesultanan Demak Bintoro dengan tewasnya dan terbunuhnya beberapa anggota keluarga kerajaan yang diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. ADIPATI UNUS / PANGERAN SEBRANG LOR yang menjadi raja
Kesultanan Demak Bintoro ke-2, tewas ketika berperang untuk mengusir
bangsa Portugis di Malaka.
2. RADEN KIKIN/PANGERAN SEDO ING LEPEN dibunuh oleh SUNAN
PRAWOTO.
3. SULTAN TRENGGONO Raja Kesultanan Demak Bintoro ke-3 yang tewas
ketika berperang dengan Panarukan, Situbondo.
4. SUNAN PRAWOTO Raja Kesultanan Demak Bintoro ke-4 yang dibunuh
oleh ARYO PENANGSANG.
5. PANGERAN HADIRI suami dari adik perempuan SUNAN PRAWOTO juga
dibunuh oleh ARYA PENANGSANG.
6. ARYO PENANGSANG sendiri terbunuh bersama ambisi dan dendamnya.

Oleh karena itu untuk menghilangkan nasib buruk yang membayangi Kesultanan Demak Bintoro maka kemungkinan ada musyawarah untuk mengganti nama kesultanan yang lama dengan nama baru. Dan karena kebetulan pada masa transisi tersebut pusat pemerintahan dipindahkan ke Kadipaten Pajang maka diambillah nama Kadipaten Pajang itu menjadi nama baru kerajaan yaitu KESULTANAN PAJANG.

Penjabaran diatas mungkin tidak mempunyai dasar yang kuat dan tidak didukung dengan fakta-fakta yang otentik tapi hal tersebut diatas hanya berdasarkan pada pemikiran & analisa logika pribadi saya semata. Saya mohon maaf kalau paparan saya tersebut kurang berkenan bagi yang membacanya. Tapi diskusi sejarah yang fakta-faktanya belum terungkap dengan jelas karena minimnya referensi maka diskusi untuk menganalisa terhadap sejarah tersebut berjalan dinamis.

Apabila rekan-rekan yang mempunyai sumber data sejarah yang lebih kuat dan jelas tentang Sejarah Kesultanan Pajang maka tidak ada salahnya untuk berbagi informasi di sini. Dan akhirnya saya ucapkan terima kasih atas perhatian yang akan rekan-rekan berikan. Salam.

Silahkan share jika post ini cukup ber manfaat
Santripiss

@kaskus | wongsokromo

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »